Pengertian Hipnotika Obat Tidur dan Keterangannya
HIPNOTIKA DAN SEDATIVA
Pengertian Definisi
Pengertian Definisi Hipnotika atau obat tidur asal menurut kata hypnos yang berarti tidur, merupakan obat yang diberikan malam hari pada takaran terapi bisa menaikkan cita-cita tubuh normal buat tidur, mempermudah atau mengakibatkan tidur. Sedangkan sedativa adalah obat yg menyebabkan depresi ringan dalam SSP tanpa menyebabkan tidur, menggunakan pengaruh menenangkan serta mencegah kejang-kejang.
Setiap mahluk hayati memerlukan waktu tidur yg cukup berkisar antara 6 hingga 8 jam guna mencegah timbulnya impak yg merugikan lantaran kurang tidur. Pusat tidur terletak pada otak yg mengatur fisiologi yang sangat krusial bagi kesehatan tubuh. Pada waktu tidur aktivitas saraf-saraf parasimpatis dipertinggi yang mengakibatkan penyempitan pupil mata (miosis), perlambatan pernafasan dan aliran darah (broncho kontriksi), menurunnya kegiatan jantung serta stimulasi aktivitas saluran cerna dimana peristaltik serta sekresi getah lambung diperkuat. Jadi dalam ketika tidur proses pengumpulan energi serta pemulihan tenaga menurut organisma diperkuat.
Insomnia dan Pengobatanya
Insomnia atau tidak mampu tidur bisa ditimbulkan sang faktor-fsktor misalnya: batuk, rasa nyeri, sesak nafas, gangguan emosi, ketegangan, kecemasan ataupun depresi. Faktor penyebab inilah yg pertama-tama harus dihilangkan dengan obat-obatan yang sesuai misalnya: antitussiva, analgetika, obat-obat vasodilator, antidepresiva, sedativa atau transquilizer. Dianjurkan agar penderita mengembangkan norma tidur yang permanen serta teratur, hindari kopi dan alkohol buat menunda kantuk.
Bila penanganan diatas tidak berhasil, barulah digunakan obat-obat hipnotika menggunakan dosis serendah mungkin. Hipnotika ini efektif dalam meningkatkan kecepatan dan memperpanjang ketika tidur dengan mengurangi frekwensi bangun serta memperbaiki kualitas tidur. Penggunaannya usahakan dihentikan segera selesainya penderita dapat tidur normal buat mencegah habituasi dan adiksi.
Persyaratan obat tidur yang ideal
Obat tidur yg ideal wajib memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
- Menimbulkan suatu keadaan yg sama menggunakan menggunakan tidur normal
- Jika terjadi kelebihan dosis, efek terhadap fungsi lain menurut system saraf pusat maupun organ lainnya kecil
- Tidak tertimbun dalam tubuh
- Tidak mengakibatkan kerja ikutan yg negatif dalam keesokan harinya
- Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka panjang
Efek samping
Kebanyakan obat tidur menaruh dampak samping generik yg mirip dengan morfin, diantaranya:
- Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya flurazepam, kloralhidrat serta paraldehida
- Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturat
- Hang-over, yaitu impak residu pada keesokan harinya seperti mual, perasaan ringan di kepala serta pikiran rancu, contohnya golongan benzodiazepin dan barbiturat
- Berakumulasi pada jaringan lemak lantaran umumnya hipnotika bersifat lipofil
- Lain-lain, misalnya toleransi dan ketergantungan serta bahaya bunuh diri, misalnya glutetimid serta derivatnya, metaqualon dan derivatnya serta golongan barbiturat
Penggolongan
Secara kimiawi, obat-obat hipnotika digolongkan sebagai berikut :
- Golongan barbiturat, misalnya fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital serta lain-lain
- Golongan benzodiazepin, misalnya flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam dan triazolam
- Golongan alkohol serta aldehida, misalnya kloralhidrat dan turunannya serta paraldehida
- Golongan bromida, misalnya garam bromida (kalium, natrium dan amonium) serta turunan urea misalnya karbromal serta bromisoval
- Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida) serta metaqualon
Obat umum, indikasi, kontra indikasi, dan efeksamping
1.Diazepam
Indikasi | Hipnotika serta sedativa, anti konvulsi, relaksasi otot dan anti ansietas (obat epilepsi) |
Kontra indikasi | - |
Efek samping | - |
Sediaan | Diazepam (umum) tablet dua dan lima mg |
2.Nitrazepam
Indikasi | lihat diazepam |
Kontra indikasi | - |
Efek samping | Pada penggunaan usang terjadi kumulasi menggunakan efek sisa (hang over), gangguan koordinasi dan melantur |
Sediaan | - |
3. Flunitrazepam
Indikasi | Hipnotik, sedativa, anestetik premedikasi operasi |
Kontra indikasi | - |
Efek samping | Amnesia (hilang ingatan) |
Sediaan |
4. Kloral Hidrat
Indikasi | Hipnotika serta sedativa |
Kontra indikasi | - |
Efek samping | Merusak mukosa lambung usus serta ketagihan |
Sediaan | Diazepam |
5. Luminal
Indikasi | Sedativa, epilepsi, tetanus serta keracunan strikhnin |
Kontra indikasi | - |
Efek samping | Adiksi dan habituasi |
Sediaan | Phenobarbital (Generik) tablet 30 dan 50 mg, Injeksi |
Spesialite hipnotika serta sedativa.
NO | GENERIK | DAGANG | PABRIK |
1 | Nitazepam | Mogadon | Roche |
Dumolid | Dumex | ||
2 | Estazolam | Esilgan | Takeda |
3 | Triazolam | Halcion | Up John |